Akun Berikut Yang Memiliki Saldo Normal Kredit Adalah
Saldo Normal Pemasukan dan Pengeluaran
Pemasukan atau pendapatan berhubungan dengan aset yang dimiliki perusahaan.
Hal ini karena, ketika laba yang diperoleh dari hasil penjualan barang maupun jasa, maka laba tersebut tentu akan masuk ke aset perusahaan.
Dan asset tersebut tentu harus dicatat di sebelah kiri atau debit. Begitu pula sebaliknya, pengeluaran merupakan pengurangan dari pemasukan.
Jadi, pengeluaran seharusnya dicatat di sebelah kanan atau kredit.
Atur dan Pantau Operasional Lewat Fitur Biaya dan Anggaran Jurnal, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!
Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!
Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!
Apa itu Saldo Normal Akun?
Saldo normal dapat memiliki jenis akun tertentu, entah itu saldo debit maupun kredit berdasarkan klasifikasinya.
Mungkin saja sebuah akun yang diharapkan memiliki saldo normal sebagai debit sebenarnya memiliki saldo kredit, dan sebaliknya, tetapi situasi ini seharusnya minoritas.
Saldo normal untuk setiap jenis akun dapat Anda lihat dalam tabel berikut ini!
Akun kontra berisi saldo normal yang merupakan kebalikan dari saldo normal untuk golongan akun tersebut.
Selain itu, akun kontra yang disebutkan dalam tabel sebelumnya biasanya ditetapkan sebagai akun cadangan terhadap penurunan saldo biasa di akun yang dipasangkan.
Misalnya, akun kontra aset seperti penyisihan piutang ragu-ragu berisi saldo kredit yang dimaksudkan sebagai cadangan terhadap piutang yang tidak akan dibayar.
Akun kontra ekuitas biasanya mengacu pada saham treasury, yaitu saham yang telah dibeli kembali oleh perusahaan.
Dan dengan demikian memiliki saldo normal yang merupakan kebalikan dari saldo normal untuk akun ekuitas.
Baca juga: Cara Membuat Neraca Saldo Lengkap dengan Contoh, Mudah!
Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa suatu akun mungkin berisi saldo yang kebalikan dari saldo normalnya, seperti:
Jadi intinya, saldo normal akun adalah bagian dari sistem pembukuan double-entry dan mengacu pada saldo debit atau kredit dalam akun tertentu.
Sebagai contoh, akun di sisi kiri persamaan akuntansi akan bertambah dengan entri debit dan akan memiliki saldo normal debit (DR).
Bagaimana? Apakah sampai disini Anda sudah paham?
Pastikan Anda Sudah Pakai Aplikasi Jurnal! Software Akuntansi Online Terpercaya!
Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!
Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!
Jenis-Jenis Saldo Normal Akun
Selain definisi dan fungsi, Anda juga sebaiknya memahami jenis-jenis dari saldo ini. Sebelumnya sudah disinggung sedikit dalam tabel di atas.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis saldo normal akun yang perlu Anda pahami beserta contoh:
16Ketika menyusun laporan keuangan, setiap akun rekening pasti dihitung jumlah saldonya.
Dalam kondisi normal, jumlah saldo debit akan lebih besar daripada jumlah saldo kredit.
Hal ini karena saldo normal asetnya berada di sebelah kiri atau debit.
Asset yang dimaksud berupa harta atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Entah itu berupa uang tunai, piutang, perlengkapan fasilitas, gedung, tanah, persediaan barang, dan sebagainya.
Mempermudah Pembacaan Aset
Ada saat di mana perusahaan akan memiliki banyak aset atau kekayaan, maka dengan adanya saldo normal, Anda akan lebih mudah membacanya.
Dalam satu kasus jika aktiva berada di debit berarti perusahaan masih aman, tapi jika sebaliknya berarti keuangan tidak seimbang kemungkinan besar minus.
Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini.
Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!
Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!
Jurnal, Aplikasi Keuangan yang Dapat Membantu Anda dalam Pembukuan
Kembangkan bisnis Anda dengan memulai pembukuan yang benar mulai sekarang dengan software akuntansi dari Mekari Jurnal.
Ada beragam fitur yang diberikan, seperti:
Penggunaan software akuntansi seperti Jurnal akan mempermudah Anda dalam mengelola arus transaksi dan juga informasi akuntansi bisnis Anda.
Silakan coba aplikasi Jurnal secara gratis selama 14 hari.
Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!
Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!
Nah, demikianlah sedikit informasi terkait saldo normal akun dalam akuntansi beserta fungsi, contoh dan jenis-jenisnya.
Semoga artikel ini bisa membantu meningkatkan wawasan Anda dalam pengelompokan akun berdasarkan posisi kredit maupun debit pada pembukuan akuntansi.
Suara.com - Ingin melakukan transfer dengan menggunakan PayPal namun tak memiliki kartu kredit? Gampang, kini cara pakai PayPal sangat memungkinkan buat kamu yang tak bermodal kartu kredit. Berikut langkah-langkah mendaftar dan menggunakan PayPal tanpa kartu kredit.
1. Buka menu Akun PayPal sendiri.
2. Klik tab Bayar & Dapatkan Bayaran.
3. Pilih Bank & Kartu.
Baca Juga: 5 Manfaat Menggunakan Kartu Kredit untuk Transaksi, Banyak Diskon Menarik!
4. Pilih rekening bank atau kartu untuk verifikasi.
5. Cek rekening bank untuk deposit PayPal. Verifikasi akun menggunakan kode 4 digit di kartu.
6. Selain itu ada pilihan rekening bank dengan jumlah setoran.
Demikian cara pakai PayPal tanpa memerlukan kartu kredit. Cara tersebut sekaligus memperluas penggunaan PayPal tidak hanya pada pemegang kartu kredit. Pasalnya, sebelum aturan ini diteken, pemakai PayPal wajib memiliki kartu kredit.
Seperti diketahui, PayPal merupakan rekening virtual yang menyediakan layanan jasa transfer dan juga pembayaran secara online. PayPal memiliki jaringan yang kuat dan melayani berbagai transaksi keuangan antar negara, di mana semua hal tersebut telah dilakukan dengan menggunakan surat elektronik secara online.
Baca Juga: Beda Level? Luna Maya Belanja Pakai Black Card, Syahrini Pakai Silver Card
PayPal bekerja dengan mengirimkan uang menggunakan kertas berupa cek dan wesel pos. Transaksi ini memiliki jaringan luas dan bisa dilakukan lintas negara. PayPal juga banyak dipilih para pebisnis online untuk melakukan transaksi.
Hingga saat ini, PayPal memiliki tingkat keamanan yang terbilang cukup baik dan terjamin jika dibandingkan fasilitas serupa.
PayPal menjadi alat transaksi online yang paling banyak digunakan secara global. PayPal memiliki beragam manfaat seperti untuk mengirimkan sejumlah dana kepada sesama pengguna PayPal. Selain mengirimkan dana, kamu juga bisa menerima sejumlah transfer dari seseorang yang memiliki rekening PayPal.
PayPal dapat membantu menjaga kerahasiaan data diri ketika melakukan berbagai kegiatan belanja online. Pembayaran melalui PayPal bisa dilakukan tanpa mengirimkan atau memberi tahu berbagai informasi perbankan yang biasanya akan tersimpan di dalam rekening pribadi. Hal inilah yang menjadi faktor alasan orang lebih memilih PayPal untuk transfer antar negara.
Selain untuk kepentingan pribadi, PayPal bisa digunakan untuk kepentingan bisnis global. Hanya saja untuk kepentingan bisnis, manajemen PayPal memberlakukan aturan yang berbeda. Untuk rekening khusus bisnis, PayPal memberikan akses terbatas kepada karyawan yang didaftarkan oleh perusahaan. Dengan demikian, pengguna PayPal dengan status bisnis tidak se-privat pengguna pribadi. Demikian cara menggunakan PayPal tanpa kartu kredit.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Terkadang Anda mungkin melihat sesi, bukan perangkat. Sesi adalah periode waktu selama Anda login ke Akun Google kami dari browser, aplikasi, atau layanan di perangkat. Memiliki beberapa sesi di perangkat yang sama adalah hal yang wajar.
Sesi terpisah dapat dibuat di perangkat:
Demi keamanan Anda, halaman akan menampilkan setiap sesi agar Anda dapat meninjau detailnya dan logout dari sesi tersebut jika Anda tidak yakin bahwa itu milik Anda.
Logout dari perangkat yang tidak lagi Anda gunakan
D. Saldo Normal Pendapatan
Untuk “Pendapatan” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Laba Rugi” di sisi “Pendapatan Perdagangan” pada Kledo.
Pendapatan atau Penjualan merupakan hasil perolehan “Aset” atau sumber ekonomi yang berasal dari pihak lain (customer) sebagai imbalan atas penjualan barang atau pemberian layanan jasa perusahaan.
Tentu saja bukan hanya sekedar “Penjualan”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Pendapatan”. Sama seperti “Liabilitas” dan “Ekuitas” pada “Laporan Neraca“, “Saldo Normal” untuk “Pendapatan” ini berada pada sisi Kredit (Cr).
Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Pendapatan” ditandai kepala akun nomor 5 (lima) dan untuk akun “Pendapatan Lain-lain” ditandai dengan kepala akun nomor 7 (tujuh).
Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 4 (empat) dan 7 (tujuh) ini pada sisi Kredit (Cr).
“Pendapatan”. Di Kledo, kelompok Penjualan ini ditandai dengan kode 4-40xxx.
Kategori “Pendapatan Lainnya” masuk pada “Pendapatan”. Di Kledo, kelompok “Pendapatan Lainnya” ini ditandai dengan kode 7-70xxx.
Bagaimana dengan “Pendapatan” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Kredit (Cr), berarti saldo atas akun “Pendapatan” tersebut bernilai positif dalam sisi Kredit (Cr). Dengan kata lain, nilai pada Credit (Cr) lebih besar dari Debit (Dr).
Atau jika dikondisikan pada “Pendapatan”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Pendapatan” lebih besar dari transaksi pengeluaran. Sebaliknya, nilai “Pendapatan” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk.
Artinya, nilai Debit (Dr) pada “Pendapatan” lebih besar dari transaksi Credit (Cr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Pendapatan” menjadi minus.
Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Sama seperti pada akun “Laporan Neraca”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.
Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!
Baca juga: Mulai Menggunakan Kledo
Apa Saja Fungsi Saldo Normal Akun?
Setelah mengetahui dan memahami pengertiannya, Anda juga perlu tahu apa saja fungsi dari saldo normal akun.
Pembukuan entri ganda dalam saldo akun ini memungkinkan bisnis untuk memelihara catatan keuangan yang akurat dan andal.
Metode pencatatan transaksi keuangan ini tidak akan ada tanpa saldo normal.
Penting untuk dicatat bahwa akun yang memiliki saldo kredit normal dapat memiliki saldo debit atau tidak.
Ini mungkin terjadi karena kesalahan saat merekam entri.
Mengetahui berapa saldo normal untuk akun tertentu adalah penting untuk mengidentifikasi kesalahan entri data dengan mudah.
Ada alasan lain untuk akun dengan saldo kredit normal untuk menunjukkan saldo debit atau sebaliknya.
Hasil ini dapat dikaitkan dengan entri yang membalikkan transaksi yang ada di tahun sebelumnya dan sudah di-nol-kan dari akun.
Atau, seorang pemegang pembukuan mungkin telah membuat entri pengimbang sebelum entri yang dimaksudkan untuk dikompensasikan.
Jika Anda melihat akun tidak menampilkan saldo normal seperti yang diharapkan, itu adalah tanda bahaya.
Jika alasannya tidak segera jelas, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan pemegang buku atau akuntan Anda secepatnya.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa fungsi dari saldo ini adalah sebagai berikut:
E. Saldo Normal Beban
Untuk “Beban” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Laba Rugi” di sisi “Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Operasional” pada Kledo. “Beban” atau Biaya merupakan segala pengorbanan yang dilakukan dan dikeluarkan oleh perusahaan, terutama untuk kegiatan operasional, dalam rangka mendapatkan laba yang ditargetkan.
Sama seperti “Aset” pada “Laporan Neraca“, “Saldo Normal” untuk “Beban” ini berada pada sisi Debit (Dr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Beban” ditandai kepala akun nomor 5 (lima) untuk akun terkait “Harga Pokok Penjualan”, 6 (enam) untuk kelompok akun “Beban Operasional”, dan untuk akun “Beban Finansial” ditandai dengan kepala akun nomor 8 (delapan).
Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 5 (lima), 6 (enam), dan 8 (delapan) ini pada sisi Debit (Dr).
Kategori “Harga Pokok Penjualan” masuk pada “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penjualan ini ditandai dengan kode 5-50xxx.
“Beban Marketing” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Marketing ini ditandai dengan kode 6-6000x.
“Beban Gaji dan Karyawan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Gaji dan Karyawan ini ditandai dengan kode 6-601xx.
“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.
“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.
“Beban Peralatan Kantor” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Peralatan Kantor ini ditandai dengan kode 6-603xx.
“Beban Sewa” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Sewa ini ditandai dengan kode 6-604xx.
“Beban Penyusutan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penyusutan ini ditandai dengan kode 6-605xx.
“Beban Finansial” dan “Beban Pajak” masuk pada kategori “Beban Lainnya”. Di Kledo, kelompok Beban Lainnya ini ditandai dengan kode 8-80xx dan 9-9xxx.
Bagaimana dengan “Beban” dalam keadaan minus? Sama seperti “Aset”, apabila posisi “Saldo Normal” ada di Debit (Dr), berarti saldo atas akun “Beban” tersebut bernilai positif dalam sisi Debit (Dr).
Dengan kata lain, nilai pada Debit (Dr) lebih besar dari Kredit (Cr). Atau jika dikondisikan pada “Beban”, maka transaksi pemasukan yang dicatat pada “Beban” lebih besar dari transaksi pengeluaran.
Sebaliknya, nilai “Beban” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran yang tercatat lebih besar dari transaksi masuk.
Artinya, nilai Kredit (Cr) pada “Beban” lebih besar dari transaksi Debit (Dr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Beban” menjadi minus.
Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan, karena “Beban” yang positif merupakan “Pendapatan” bagi perusahaan. Sama seperti pada akun “Laporan Neraca”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.
Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!
Akun-akun bawaan yang disediakan oleh Kledo tetap bisa diatur kok. Akun yang tidak begitu krusial dan tidak pernah digunakan pada sistem Kledo mau dihapus?
Nama akun dan nomor mau diubah dan menyesuaikan COA dari sistem perusahaan yang lama? Kawan Kledo bisa mempelajarinya di artikel ini.
Eh, ada akun yang belum disediakan oleh Kledo, mau ditambahkan? Yuk baca Cara Menambah Akun!
Lho, butuh laporan kepada investor dalam bentuk hardfile? Cetak akun? Tentu bisa dong, baca tutorialnya di sini ya, kawan Kledo!
Ada hal yang masih belum dimengerti atau susah dipahami? Jangan ragu untuk menghubungi Tim Hebat Kledo ya! 🙂
Saldo normal akun dalam ilmu akuntansi adalah salah satu hal yang wajib Anda pelajari dan pahami agar proses pembukuan keuangan berjalan dengan baik. Apa itu pengertian, fungsi, jenis, dan contoh saldo normal akun? Pelajari di Blog Mekari Jurnal!
Dengan memahami saldo normal akun, Anda bisa lebih mudah dalam membuat rincian dan menganalisa laporan keuangan.
Data dan informasi yang tercantum di dalamnya juga akan menunjukkan besar saldo akun debit maupun kredit.
Sebelum membuatnya, Anda tentu harus paham dan mampu menerapkan persamaan dasar dasar akuntansi terlebih dahulu.
Sebagai seorang akuntan, ada baiknya kamu menguasai skill analisa dan pembacaan saldo normal.
Hal ini karena ilmu ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang saldo normal akun, simak penjelasan artikel di bawah ini!
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Bagi orang yang baru mengenal dunia Akuntansi, pasti akan merasa kesulitan dalam memahami saldo normal pada masing-masing akun yang digunakan pada pembukuan akuntansi sebuah organisasi atau perusahaan. Tujuan penentuan saldo normal ini adalah untuk menunjukkan saldo debit dan kredit pada sebuah akun sebelum melakukan pembukuan. Nah, bagaimana sih cara mudah untuk memahami saldo normal akun-akun pada akuntansi?
Mari kita ingat persamaan dasar akuntansi berikut ini:
Posisi “ASET” pada persamaan dasar akuntansi berada pada sisi kiri. Sisi kiri ini menunjukkan bahwa semua akun yang tergolong ASET memiliki saldo normal DEBIT. Hal ini berarti bahwa jika saldo akun-akun golongan ASET bertambah maka akan dicatat pada sisi DEBIT, sebaliknya jika saldo akun-akun golongan ASET berkurang maka akan dicatat pada sisi KREDIT. Berikut ini adalah akun-akun yang tergolong ASET:
Posisi “LIABILITAS” pada persamaan dasar akuntansi berada pada sisi kanan. Sisi kanan ini menunjukkan bahwa semua akun yang tergolong pada LIABILITAS memiliki saldo normal KREDIT. Hal ini berarti bahwa jika saldo akun-akun golongan LIABILITAS bertambah maka akan dicatat pada sisi KREDIT, sebaliknya jika saldo akun-akun golongan LIABILITAS berkurang maka akan dicatat pada sisi DEBIT. Berikut ini adalah akun-akun yang tergolong LIABILITAS:
Daftar Akun Liabilitas:
Posisi “EKUITAS” pada persamaan dasar akuntansi berada pada sisi kanan. Namun, tidak seperti akun Liabilitas. Penentuan saldo normal pada akun-akun yang tergolong EKUITAS terbagi menjadi dua. Perhatikan persamaan berikut:
Salah satu akun golongan Ekuitas adalah pendapatan. Pada persamaan dasar akuntansi di atas, akun Pendapatan berada pada sisi kanan dan bertanda POSITIF. Sehingga akun PENDAPATAN memiliki saldo normal KREDIT. Hal ini berarti jika saldo akun Pendapatan bertambah maka akan dicatat di sisi KREDIT, sedangkan jika saldo akun Pendapatan berkurang maka akan dicatat di sisi DEBIT.
Daftar Akun Pendapatan:
Akun Biaya juga termasuk pada golongan akun Ekuitas. Pada persamaan dasar akuntansi di atas, akun Biaya berada pada sisi kanan persamaan NAMUN bertanda NEGATIF.Tanda negatif ini menandakan bahwa saldo normal akun Biaya merupakan kontra dari saldo normal Ekuitas. Sehingga akun BIAYA memiliki saldo normal DEBIT. Hal ini berarti jika saldo akun Biaya bertambah maka akan dicatat di sisi DEBIT, sedangkan jika saldo akun Biaya berkurang maka akan dicatat di sisi KREDIT.
Akun lain yang termasuk pada golongan Ekuitas adalah akun Modal. Pada persamaan dasar akuntansi di atas, akun Modal berada pada sisi kanan dan bertanda POSITIF. Sehingga akun MODAL memiliki saldo normal KREDIT. Hal ini berarti jika saldo akun Modal bertambah maka akan dicatat di sisi KREDIT, sedangkan jika saldo akun Modal berkurang maka akan dicatat di sisi DEBIT.
Nah, itu dia penjelasannya… semoga membantu kalian untuk lebih mudah memahami saldo normal akun-akun dalam Akuntansi ya. Semangat belajar!
Manggar Wulan Kusuma, S.E., M.Si., Ak.
Mau isi saldo awal tapi bingung posisi akun harus diinput pada sisi debit atau kredit? Kawan Kledo bisa pelajari di sini ya!
“Saldo Awal” pada “Akun” merupakan angka atau nominal yang dimiliki perusahaan pertama kali dalam memulai sebuah usaha untuk periode ke depan. Bisa jadi, “Saldo Awal” merupakan nominal untuk setiap akun yang diinput oleh kawan Kledo, ketika pertama kali menggunakan Kledo. Dengan kata lain, “Saldo Awal” juga boleh berupa mutasi dari sistem yang lama, untuk memulai Kledo. Untuk pengisian “Saldo Awal” bisa kawan Kledo pelajari di Cara Mengisi Saldo Awal ya!
Sebelum mengisikan “Saldo Awal”, tentu kawan Kledo harus mengetahui posisi “Saldo Normal Akun” dari masing-masing akun. Dalam ilmu akuntansi, setiap akun mempunyai posisi “Saldo Normal” mutlak dan tidak bisa diubah, sebagai dasar dalam prinsip pembukuan berpasangan. Suatu akun dapat memiliki saldo normal di posisi Debit (Dr) maupun Kredit (Kr). Untuk memahami konsep dengan lebih mudah, ada pengelompokan akun dalam penentuan “Saldo Normal Akun”, seperti pada bagan di atas.
Apa maksud dari “Saldo Normal Akun” pada sisi Debit (Dr) maupun Kredit (Cr)? Ketika dilakukan pencatatan transaksi, penambahan/pengurangan akun tersebut bergantung pada posisi “Saldo Normal Akun”. Misal, kita ambil contoh kawan Kledo melakukan pembayaran “Beban” untuk Konsumsi sebesar Rp 350.000 menggunakan akun “Utang” diposisi “Liabilitas”. Penambahan transaksi “Beban” bergantung pada “Saldo Normal Akun” di posisi Debit (Dr). Sebaliknya, “Utang” memiliki “Saldo Normal Akun” di posisi Kredit (Cr) . Maka, jurnal yang tepat untuk transaksi ini yaitu:
Biaya Konsumsi 350.000Utang……………………………….350.0000
Kawan Kledo tidak paham akuntansi? Tidak masalah dong. Yuk dibahas “Saldo Normal Akun” satu per satu pada Kledo, agar kawan Kledo lebih mudah dalam menginput “Saldo Awal”!
“Aset” di sini menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Neraca” di sisi “Aset”. Tentu saja bukan hanya sekedar “Aset Tetap”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Aset”. Aset atau Aktiva atau juga biasa disebut dengan Harta merupakan kekayaan (sumber daya) yang dimilki oleh perusahaan, dapat digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan dapat diukur dengan satuan moneter. “Saldo Normal” untuk “Aset” ini berada pada sisi Debit (Dr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Aset” ditandai kepala akun nomor 1 (satu). Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 1 (satu) ini pada sisi Debit (Dr).
Kategori “Kas & Bank” masuk pada “Aset”, lebih tepatnya merupakan bagian dari aset lancar.
Di Kledo, “Kas & Bank” ditandai dengan kode 1-100xx.
Kategori “Akun Piutang”, “Persediaan”, dan “Aktiva Lancar Lainnya” masuk pada “Aset”. Sama seperti “Kas & Bank”, kategori ini masih menjadi bagian dari aset lancar.
Di Kledo, “Akun Piutang” ditandai dengan kode 1-101xx. Sedangkan, untuk “Persediaan” ditandai dengan kode 1-102xx.
Kemudian untuk kategori “Aset Lancar Lainnya”, termasuk “Prepaid Tax” dan “Prepaid Expense” juga bagian dari “Aset”, lebih tepatnya merupakan bagian dari aset lancar.
Di Kledo, akun “Prepaid Expense” dan “Aset Lancar Lainnya” 1-104xx. Sedangkan “Prepaid Tax” ditandai dengan kode 1-105xx.
Yang terakhir, ada kategori “Aset Tetap” dan “Investasi” masuk pada “Aset”, lebih tepatnya merupakan bagian dari aset tidak lancar.
Di Kledo, “Aset Tetap” ditandai dengan kode 1-107xx dan “Akumulasi Penyusutan Aset” ditandai dengan kode 1-1075x. Sedangkan “Investasi” ditandai dengan kode 1-108xx.
Bagaimana dengan “Aset” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Debit (Dr), berarti saldo atas akun “Aset” tersebut bernilai positif dalam sisi Debit (Dr).
Dengan kata lain, nilai pada Debit (Dr) lebih besar dari Kredit (Cr). Atau jika dikondisikan pada “Aset”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Aset” lebih besar dari transaksi pengeluaran.
Sebaliknya, nilai “Aset” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk. Artinya, nilai Kredit (Cr) pada “Aset” lebih besar dari transaksi Debit (Dr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Aset” menjadi minus.
Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Kemungkinan lainnya memang perusahaan kawan Kledo sedang dalam keadaan tidak baik.
Apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian. Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada Cara Menambah Jurnal Umum ya!